Produsen bubuk Olivetol (3,5-Dihydroxypentylbenzene) CAS No.: 500-66-3 kemurnian 98% min. untuk bahan suplemen
Parameter Produk
Nama Produk | Zaituntol |
Nama lain | 3,5-dihidroksiamilbenzena; 5-Pentil-1,3-benzenediol; 5-Pentilresorsinol; Pentil-3,5-dihidroksibenzena |
Nomor CAS: | 500-66-3 |
Rumus molekul | C11H16O2 |
Berat molekul | 180,25 |
Kemurnian | 98,0% |
Penampilan | Bubuk merah coklat |
Sedang mengemas | 1kg/kantong 25kg/drum |
Aplikasi | Bahan baku produk kesehatan |
Pengenalan produk
Olivetol merupakan senyawa polifenol alami yang terdapat pada lumut kerak atau diproduksi oleh serangga tertentu. adalah senyawa alami yang awalnya dikembangkan dengan mendegradasi asam lichenic (juga dikenal sebagai asam D-cerosol dan asam valerat) yang diekstraksi dari tanaman lichen dan digunakan terutama dalam pengembangan laboratorium dan produksi bahan kimia. Alkohol zaitun memiliki beragam aktivitas biologis dan efektif melawan berbagai jamur dan bakteri patogen. Senyawa organik ini termasuk dalam keluarga resorsinol.
Fitur
(1) Kemurnian tinggi: Alkohol Olivetol dapat menjadi produk dengan kemurnian tinggi melalui proses produksi pemurnian. Kemurnian tinggi berarti ketersediaan hayati yang lebih baik dan reaksi merugikan yang lebih sedikit.
(2) Keamanan: Alkohol Olivetol telah terbukti aman bagi tubuh manusia.
(3) Stabilitas: Alkohol Olivetol memiliki stabilitas yang baik dan dapat mempertahankan aktivitas dan efeknya di bawah lingkungan dan kondisi penyimpanan yang berbeda.
Aplikasi
Olivetol, mungkin merupakan kandidat yang sangat baik untuk mengobati efek terkait peradangan karena potensi efek anti-inflamasinya. Penelitian pendahuluan tambahan menunjukkan bahwa Olivetol mungkin memiliki sifat analgesik yang dapat mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan. Temuan ini membuka kemungkinan baru untuk manajemen nyeri tanpa efek samping yang umum terjadi pada obat penghilang rasa sakit tradisional. Selain itu, olivetol telah menunjukkan sifat antibakteri yang menjanjikan, menjadikannya alternatif alami melawan infeksi mikroba. Potensinya sebagai agen antibakteri, antijamur, dan antivirus membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut di bidang penyakit menular.